Selasa, 10 Desember 2013

Pemrosesan Kognitif

Prinsip belajar dari teori pemrosesan informasi: 
1. Pemrosesan informasi bukan konseptualisasi dari seorang teoritisi saja. Karenanya ada banyak macam deskripsi tentang cara memori jangka panjang menyimpan informasi.
2. Karena dasar dari teori ini adalah pemrosesan informasi dan bukan belajar, teori ini tidak dapat menspesifikasikan hasil belajar. Studi kognisi dasar yang berbeda menilai aktivitas yang berbeda, dari mempelajari kosakata baru sampai belajar cara meringkas informasi. Komponen esensial dari belajar adalah pengorganisasian informasi yang akan dipelajari, pengetahuan sebelumnya yang sudah dikuasai pemelajar, dan proses yang melibatkan pemahaman, pengertian, serta menyimpan dan mengambil kembali informasi.

Asumsi dasar dari teori pemrosesan informasi:
Dua asumsi pokok mendukung riset pemrosesan informasi. Asumsi itu adalah: 
1. Sistem memori adalah pengolah informasi yang aktif dan terorganisasi, dan
2. Pengetahuan sebelumnya berperan penting dalam belajar. 
Terkait dengan asumsi dasar ini adalah keyakinan tentang: 
a. Hakikat sistem memori manusia
b. Cara-cara bagaimana butir-buitr pengetahuan dilambangkan dalam memori jangka panjang
c. Organisasi pengetahuan dalam memori jangka panjang

Kerangka belajar terdiri dari: 
1. Pengetahuan sebelumnya yang dimiliki pemelajar, baik itu tersembunyi maupun konseptual (isi pengetahuan dan diskursus) 
2. Sifat dan penataan dari informasi yang akan dipelajari.

Pengetahuan pemelajar berfungsi sebagai kerangka untuk mengidentifikasi informasi yang datang dan memengaruhi inferensi pemelajar tentang informasi baru itu. Pengetahuan ekstensif juga dapat a). memperkuat kapasitas memori kerja untuk mengodekan informasi dalam kelompok besar, dan b). menaikkan kecepatan pemrosesan. Dua pengorganisasian materi yang akan dipelajari secara formal adalah presentasi guru dan pemberian teks. 
Komponen utama dalam pembelajaran adalah: a). menstrukturisasi kerangka belajar; b). memfasilitasi perhatian pemelajar; c). memfasilitasi pengkodean informasi, dan d). mengajari siswa strategi mengonstruksi makna.
Peran pembelajaran adalah: a). memberi kontribusi pada bagaimana pengetahuan pemelajar berinteraksi  dengan belajar baru, dan b). menstruktur informasi yang akan dipelajari dengan cara yang bermakna.

Selasa, 19 November 2013

Kondisi Belajar Robert Gagne

A. Prinsip Belajar 
     Gagne (1972,1977) berpendapat bahwa kunci untuk mengembangkan teori yang komprehensif adalah memulai dengan analisis berbagai macam kinerja dan keterampilan yang dilakukan oleh manusia.

B. Asumsi Dasar
    a. Belajar dan pertumbuhan tidak boleh disamakan satu sama lain, alasannya faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan terutama ditentukan secara genetik. Faktor yang mempengaruhi belajar terutama ditentukan oleh kejadian dalam lingkungan pemelajar.
    b.Belajar adalah faktor kausal penting dalam perkembangan individual, alasannya model yang diusulkan Arnold Gesset, bahwa pertumbuhan tubuh dan mental terkait erat, adalah tidak akurat
    c. Banyak  hasil belajar manusia digeneralisasikan ke berbagai macam situasi, alasannya belajar bukan akuisisi kepingan-kepingan informasi secara terpisah-pisah. Penjumlahan, misalnya berlaku untuk situasi seperti penyeimbangan neraca, menghitung pajak, dan menyusun anggaran. 
    d. Belajar manusia adalah kumulatif, belajar keterampilan yang kompleks didasarkan pada belajar sebelumnya, alasannya seseorang tidak harus mempelajari seperangkat respons baru secara lengkap di banyak situasi. Misalnya, keterampilan menjumlah angka memberi kontribusi untuk kemampuan mambagi
    e. Belajar bukan proses tunggal, alasannya Model S-R dapat menjelaskan asosiasi sederhana, tetapi tidak dapat menjelaskan belajar keterampilan yang kompleks. Juga, belajar membaca atau mengucapkan bahasa asing bukan hasil dari wawasan (insight)

C. Definisi Belajar
     a. Persyaratan untuk Definisi yang Memadai
         Fokus yang memaksakan semua belajar ke dalam satu deskripsi saja adalah salah satu kesalahan dalam pengembangan prinsip belajar sebelumnya. Salah satu masalahnya adalah belajar asosiasi kata atau pemecahan masalah yang dideskripsikan  Psikolog Gestalt tidak dapat direduksi dari satu aspek ke aspek lainnya. 
    b. Konsep Kapabilitas 
        Jika belajar manusia memang proses yang kompleks dan memiliki banyak sisi (multifaceted), bagaimana ia akan didefinisikan? pertama, belajar adalah mekanisme yang membuat individu menjadi berfungsi sebagai anggota masyarakat secara kompeten (Gagne, 1977). Ketika didefinsikan secara formal, belajar menghasilkan berbagai disposisi yang dipertahankan yang tercermin dalam berbagai macam perilaku yang berbeda. Mereka adalah hasil dari belajar yang oleh Gagne disebut sebagai kapabilitas. Menurut Gagne, Kapabilitas terdiri dari komponen mental (disposisi yang dipertahankan) dan komponen perilaku (kinerja). Kedua, kapabilitas ini didapat oleh manusia dari: a. stimulasi dari lingkungan, dan b. pemrosesan kognitif yang dilakukan oleh pemelajar yang mengubah stimulasi dari lingkungan menjadi kapabilitas baru.

Senin, 28 Oktober 2013

Testimoni Proses UTS berdasarkan Teori Belajar dan Teori Kreativitas

Testimoni saya terhadap proses UTS ini adalah dengan proses UTS seperti banyak pembelajaran-pembelajaran yang saya dapatkan. Pembelajara yang saya dapatkan adalah harus bisa memperkirakan waktu yang digunakan dan harus bisa menghargai orang lain. Dengan begitu saya bisa mengubah perilaku saya ketika pembelajaran tersebut saya alami. Karena menurut salah satu asumsi kondisi berpenguat Skinner bahwa belajar adalah perubahan perilaku/behavioral. Pada asumsi kedua Skinner mengatakan bahwa perubahan perilaku secara fungsional berkaitan dengan perubahan dalam lingkungan atau kondisi. Pada saat awal proses UTS ini saya sedikit nyantai karena saya berpikir waktu masih lama tetapi ketika waktu semakin dekat, saya pun semakin terdesak dan saya menjadi panik ketika soal berikutnya belum dikirim ditambah lagi pada saat itu dosen menjadi kecewa sama kami karena waktu yang diberikan lama sedangkan semua mengerjakan diwaktu yang berdekatan. Disitu terlihat bahwa perilaku saya pada saat awal waktu UTS saya masih santai tetapi ketika kondisi menyuruh saya untuk menjawab soal UTS, saya perilaku saya jadi berubah ditambah lagi dosen pengampu saya kecewa karena masalah waktu. Tetapi proses UTS ini sangatlah bermanfaat bagi saya. Selain itu, menurut saya proses UTS seperti telah membuat saya mempunyai pengalaman dan wawasan yang baru. Proses UTS seperti sangatlah kreatif karena beda dari yang lain. Menurut Conny R semiawan (2009:44) kreativitas merupakan modifikasi sesuatu yang sudah ada menjadi konsep baru. Nah, UTS ini sudah ada dari dulu tetapi biasanya dilakukan dalam dengan paper and pencil dan email sudah ada dari dulu. Ketika UTS dan email dikombinasikan maka ini menjadi sesuatu yang kreatif karena mengkombinasikan keduanya antara UTS dan email yang menurut saya kreatif karena baru pertama kali saya lakukan. Selain itu daya kreatif saya pun juga diuji di mana saya harus mengaitkan teori satu dengan jawaban saya. Saya menyadari di proses UTS ini saya suka menunda-nunda waktu sehingga saya mengerjakannya dekat dengan waktu deadline. Selain itu proses UTS lumayan efisien dikarenakan dalam pengerjaannya bisa di mana saja tetapi saya harus mencari jaringan yang lancar untuk membuka email. Saya sangat berterima kasih karena dengan proses seperti ini, wawasan dan pengalamn saya bertambah.

Selasa, 22 Oktober 2013

Kultural Historis Lev S. Vygotsky

PRINSIP PERKEMBANGAN PSIKOLOGIS
Asumsi Dasar
           Ada tiga bidang yang membentuk landasan analisis Vygotsky terhadap perkembangan kapabilitas mental manusia. Bidang itu adalah : hakikat kecerdasan manusia, dua deret baris perkembangan psikologis yang berbeda, psikologis yang berbeda, biologis, dan kultural historis dan desain metode eksperimental untuk investigasi proses psikologis yang dinamis.

Hakikat Kecerdasan Manusia
          Deskripsi Vygotsky tentang sifat kecerdasan manusia mencakup empat topik yang saling terkait. Merka adalah : perbedaan antara hewan dan manusia; landasan filosofis yang membentuk basis teorinya; konsep perangkat psikologis; dan pengaruh sistem simbol (perangkat psikologis) terhadap perkembangan manusia.

Perbedaan Hewan/ Manusia dalam Kegiatan Mental
          Vygotsky mengambil isu ini dengan pendekatan pada kognisi manusia. Dia menunjukkan bahwa "manusia bukan karung kulit yang berisi refleks". Dan model stimulus respons merefleksikan asosiasi yang hanya terjadi berbasiskan pada "kebetulan eksternal semata-mata pada waktunya"

Metode Eksperimental-Genetik (Developmental)
          Vygotsky mendeskripsikan proses perkembangan proses perkembangan kognitif sebagai proses yang kompleks dan terus berubah, namun para peneliti tidak meneliti proses ini. Sebaliknya mereka hanya mengimplementasikan satu model- situasi stimulus-respons. Meski para psikolog telah mempelajari konstelasi stimuli yang berbeda dab beragam reaksi, mereka belum mengambil langkah fundamental untuk  melampaui model tersebut.

Selasa, 01 Oktober 2013

Teori Proses Belajar

Prinsip - Prinsip Belajar 
        Seperti John Watson (1913), Skinner percaya bahwa psikologi dapat menjadi sains hanya melalui studi perilaku. Berbeda dengan Watson, Skinner mempelajari jenis perilaku yang lain, perilaku yang tidak secara otomatis dipicu oleh stimulus tertentu.

Definisi Belajar
       1. Asumsi                   :  -Belajar adalah perubahan perilaku/ behavioral
                                            -Perubahan perilaku secara fungsional berkaitan dengan perubahan dalam                                               lingkungan atau kondisi
                                             -Hukum relasi antara perilaku dan lingkungan dapat ditemukan hanya jika sifat                                                behavioral dan kondisi eksperimental didefinisikan dalam istilah fisik dan                                                 diamati di bawah kondisi yang terkontrol.
                                              -Data dari studi eksperimental atas perilaku adalah satu-satunya sumber                                                 informasi tentang penyebab perilaku yang dapat diterima
           Dasar rasional         : Agar dapat disebut sains, psikologi harus :
                                           (a) mempelajari kejadian yang dapat diamati dan dapat diukur
                                           (b) dilakukan di dalam kondisi yang dikontrol dengan cermat
                                           (c) menentukan kejadian lingkungan yang merupakan penyebab

          2. Asumsi                 : Perilaku subjek individual adalah sumber data yang tepat
              Dasar rasional      : Relasi yang tepat hanya dapat diungkap melalui riset atas subjek individual

         3. Asumsi                  : Dinamika interkasi organisme dengan lingkungan adalah untuk semua spesies
             Dasar rasional       : Karena tujuannya adalah untuk mengidentifikasi kejadian yang tampak                                            memperkuat atau melemahkan frekuensi respons (perubahan behavioral), maka                                            organisme tertentu (hewan atau manusia) bukan faktor utama.

   Skinner (1950) secara spesifik mendefinisikan belajar sebagai perubahan perilaku. "Belajar bukan melakukan- belajar adalah mengubah apa yang kita lakukan" (Skinner, 1989a, h. 15).

Komponen Belajar
   Skinner (1953, 1963b) mengidentifikasi riset Thorndike sebagai basis untuk memahami perubahan perilaku. Thorndike telah mengidentifikasi tiga komponen penting dari perubahan perilaku (Skinner, 1953). Yakni: a. kesempatan di mana perilaku terjadi; b. perilaku itu sendiri; c. konsekuensi dari perilaku (Skinner, 1953; 1968, h.4). Yakni respons sering diberikan pada lingkungan untuk menghasilkan jenis konsekuensi yang berbeda, dan konsekuensi tertentu menimbulkan pengulangan respons. Skinner (1935) menamakan respons ini sebagai berpenguat.
    Salah satu kekurangan dalam analisis Thorndike adalah dia menyebut konsekuensi yang menyebabkan  peningkatan perilaku itu sebagai imbalan (reward), masalahnya adalah imbalan itu mengimplikasikan ganjaran untuk sesuatu yang dilakukan (Skinner, 1989b, h.92) atau kompensasi yang mengganti pengorbanan tertentu (Skinner, 1963b, h.505).
    Skinner mengganti istilah imbalan dengan istilah konsekuensi yang menguatkan (reinforcing consequences) dan penguatan (reinforcement), dan mendefinisikannya dalam makna kaitannya dengan perilaku. Secara khusus, penguatan adalah setiap konsekuensi behavioral yang memperkuat perilaku; yaitu, penguat meningkatkan frekuensi respons. Kejadian yang menguatkan adalah hasil yang diproduksi oleh berpenguat yang mengubah organisme sedemikian rupa sehingga perilaku itu diulang, Skinner mengidentifikasi tiga komponen belajar sebagai stimulus diskriminatif (SD), respons (R) dan stimulus penguat (Sreinf) dan sekuensi peristiwa belajar adalah: (SD)-(R)-(Sreinf).

Selasa, 24 September 2013

Kuliah Online :)

Testimoni Kuliah Online:
Kuliah Online yang dilakukan sangat bermanfaat dan itu dapat menjadi pengalaman saya dalam belajar walapun itu bukan merupakan pengalaman yang pertama yang mana ini pernah dilakukan pada saat mata kuliah Psikologi Pendidikan. Kekurangan dari kuliah online ini masalah di jaringan internetnya yang terkadang tidak sesuai dengan yang kita inginkan dan kelebihan dari kuliah online ini kita dapat mengeluarkan pendapat kita dengan mudah dan juga sifatnya yang sangat efisien. 
Hasil Diskusi Online Kelompok Kami:
Bahwa terdapat perbedaan antara teori Gestalt dan Behavioristik di mana menurut teori Gestalt setiap orang mempunyai persepsi masing-masing secara keseluruhan terhadap perkuliahan online ini dan menurut teori behavioristik di mana respon dan stimulus ketika melakukan kuliah online, dan adanya reward serta punishment ketika kuliah online dilaksanakan.
Adapun contoh berdasarkan teori Gestalt berkaitan dengan kuliah online adalah: 
Setiap orang mempunyai gambaran dan persepsinya masing-masing atas kuliah online ini dan di mana kuliah online sebagai sebuah keseluruhan, yaitu banyak hal di dalamnya yaitu kita belajar bersama, memberi pendapat kita, lebih peka terhadap kemajuan teknologi, dan juga tetap berusaha agar sinyal tetap terjaga baik, demi berjalannya kuliah online.
Adapun contoh berdasarkan teori Behavioristik berkaitan dengan kuliah online adalah: 
Berkaitan dengan pengkondisian klasik, proses dimana kejadian atau stimulus mampu memicu respon seperti ketika Ibu Dina meminta mahasiswa mengikuti kuliah oline dalam roomchat, semua mahasiswa merespon dengan mengikuti online ke dalam group dan saat ibu memberikan pertanyaan di roomchat, para mahasiswa juga memberi respon dengan memberi pendapatnya masing-masing. Selain itu juga yang berkaitan dengan reward, jika kita mengikuti kuliah online dengan  baik, aktif dalam diskusi, memiliki koneksi yang baik pula, maka konsekuensinya juga positif, dimana kita dapat mengikuti kul online dan, mendapatkan ilmu yg bermanfaat.

Selasa, 10 September 2013

BELAJAR

 "Seseorang yang berhenti belajar adalah orang yang lanjut usia, meskipun umurnya masih remaja. Seseorang yang tidak pernah berhenti belajar akan selamanya menjadi pemuda" - Henry Ford-

       Belajar adalah proses multisegi yang biasanya dianggap sesuatu yang biasa saja oleh individu sampai mereka mengalami kesulitan saat menghadapi tugas yang kompleks. Akan tetapi kapasitas belajar adalah karakteristik yang membedakan manusia dari makhluk lainnya. Hanya manusia yang memiliki otak yang berkembang baik untuk digunakan melakukan tindakan yang memiliki tujuan (Goldberg, 2001).
Akivitas kognitif ini terkait dengan tiga aspek unik dari kecerdasan manusia.

1. Manusia mampu mempelajari penemuan, penciptaan, dan ide-ide dari pemikir besar dan ilmuwan besar di masa lampau (yang disebut sebagai pengalaman yang diwariskan; Vygotsky, 1924/ 1979).

2. Individu mampu mengembangkan pengetahuan tentang tempat dan kejadian yang belum mereka alami secara personal melalui pengalaman orang lain (pengalaman sosial).

3. Manusia menyesuaikan lingkungan dengan diri mereka, bukan sekedar beradaptasi dengan lingkungan.

       Belajar juga merupakan basis untuk kemajuan masyarakat di masa depan. Perkembangan diciptakan oleh individu yang didasari oleh kemampuan belajar mereka dan kapasitas mereka untuk menciptakan penemuan baru yang dilanjutkan dari generasi ke generasi. Mengingat pentingnya belajar bagi masyarakat dan individu, maka masyarakat tidak bisa membiarkan proses pendidikan begitu saja. Dibutuhkan sistem pengajaran tertentu untuk mengajarkan warisan kultural kepada generasi muda dan mempersiapkan mereka untuk mengambil alih peran produktif pendahulu mereka.
Pemelajar mengkonstruksi makna untuk diri mereka sendiri dan dari konteks di mana mereka tinggal. Yakni, individu memilih informasi dari interaksi antar-orang dan kejadian interaktif yang terjadi di keluarga, sekolah pertemanan, komunitas, dan lingkungan kerja. Individu kemudian menghubungkan informasi pilihan itu dengan pengetahuan yang dimilikinya, dan kemudian menganalisanya, dan mengonstruksi suatu representasi di dalam memori. Menurut pendapat tentang belajar ini, pengetahuan di pikiran adalah berdampingan dengan hubungan-hubungan yang merupakan bagian dari lingkungan masyarakat dan interpersonal.

KRITERIA TEORI BELAJAR
Clark Hull (1935), seorang teoritisi behavioral, mengidentifikasi tiga kriteria untuk setiap teori.
1. Seperangkat asumsi yang eksplisit yang merupakan keyakinan dasar teoritisi tentang suatu fenomena yang akan dibahas. Misalnya, tiga asumsi dasar dari kondisi belajar menurut Robert Gagne' (1972, 1977) adalah
    a. belajar adalah akuisisi struktur kompleks kemampuan yang dipelajari yang didasarkan pada proses        belajar sebelumnya
    b. tidak satu pun karakteristik - karakteristik yang dapat diaplikasikan untuk semua belajar
    c. konsep belajar manusia yang memadai harus berlaku untuk berbagai konteks di mana belajar itu terjadi. Contohnya antara lain rumah, sekolah, bisnis, perdagangan, pekerjaan, pelatihan militer, internet dan sebagainya.

2. Suatu teori harus mencakup definisi yang eksplisit tentang istilah penting. Misalnya, istilah kapabilitas adalah fokus dari kondisi belajar Gagne (1972, 1977). Dia mendefinisikan kapabilitas sebagai keterampilan, pengetahuan, sikap dan nilai yang didapat oleh manusia. Kapabilitas ini adalah hasil dari belajar.

3. Membentuk tubuh teori. Misalnya, berdasarkan asumsi bahwa tidak satu pun karakteristik dapat mendeskripsikan semua proses belajar manusia, Gagne (1972, 1985) mengidentifikasi lima variasi. Prinsip teori mendeskripsikan tipe kapabilitas partikular yang dihasilkan oleh masing-masing variasi belajar dan pengajaran serta pengujian untuk masing-masing. Riset mengindikasikan, misalnya, strategi pengajaran informasi secara verbal tidak efektif dalam menciptakan perubahan sikap (Gagne, 1984)

4. Yang hanya berlaku untuk teori belajar adalah teori harus dapat menjelaskan dinamika psikologis dasar dari kejadian yang mempengaruhi belajar. Misalnya, guru terkadang mengatakan bahwa memuji siswa adalah penting. Namun, Brophy (1981) mencatat bahwa guru mungkin menggunakan pujian berlebihan di muka umum untuk jawaban yang benar dan reaksi umum, semisal "Kamu sangat pintar ". Reaksi ini akan tidak efektif dan bahkan boleh jadi kontra produktif (Brophy, 1981). Prinsip penguatan B.F. Skinner (1968) membahas faktor-faktor yang mempengaruhi efektivitas dari konsekuensi dan hubungan konsekuensi dengan peristiwa lain. Pemahaman atas prinsip-prinsip ini dapat membantu guru menghindari kekeliruan dalam memuji dan kesalahan konsekuensi behavioral lainnya.

      Kriteria ini membedakan suatu teori dari "teori naif". Misalnya, guru mungkin mendeskripsikan "teorinya" tentang aktivitas dan kejadian yang memotivasi siswa di situasi kelas tertentu. "Teori" semacam ini merefleksikan pemahaman intuitif guru (Pintrich & Schunk, 2002, h.7). Sebaliknya teori ilmiah diturunkan secara cermat dari asumsi,l definisi istilah dan kemudian menghasilkan hipotesis yang menyatakan relasi antara variabel-variabel yang teridentifikasi. Hipotesis kemudian dites secara empiris.